CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

photo

Selasa, 26 Februari 2008

Harry potter and the goblet of fire


Harry, Hermione dan Keluarga Weasley pergi untuk menonton final Piala Dunia Quidditch ketika malamnya terjadi kekacauan di perkemahan. Para Pelahap Maut yang mengenakan topeng muncul dan membakari tenda-tenda. Harry yang terpisah dari teman-temannya dan sempat pingsan, sempat melihat sesosok bayangan menggumamkan sesuatu dan mengirimkan Tanda Kegelapan ke angkasa, tapi ketika Ron dan Hermione tiba, orang tersebut telah pergi. Mereka nyaris dituduh sebagai orang yang melepaskan Tanda Kegelapan tersebut



Ketika kembali ke Hogwarts, mereka dikejutkan dengan berita bahwa Hogwarts menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Turnamen Triwizard, sebuah turnamen yang diadakan untuk mempererat persaudaraaan antar Sekolah Sihir. Dua sekolah lain yang mengikuti turnamen ini adalah Akademi Sihir Beauxbatons pimpinan Madame Maxime dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh Igor karkaroff. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu juara sekolah, yang akan dipilih setelah memasukkan nama mereka ke dalam Piala Api.
Piala Api telah memuntahkan 3 nama untuk 3 sekolah, yaitu Fleur Delacour dari Beauxbatons, Victor Krum dari Durmstrang, dan Cedric Diggory dari Hogwarts ketika semua orang mengira seleksi telah berakhir. Namun ternyata Piala Api kembali memuntahkan satu nama, Harry Potter. Semua orang mengira Harry (yang masih di bawah umur untuk mengikuti turnamen tersebut) berhasil mengelabuhi Piala Tersbut ketika Mad-Eye Moody, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam Hogwarts tahun ini, menepiskan anggapan mereka, dan mengatakan bahwa dibutuhkan sihir yang sangat kuat untuk merekayasa Piala Api. Meski kedua sekolah lain mengajukan protes, akhirnya Harry ditetapkan sebagai salah satu juara.
Berbagai tanggapan diperoleh Harry dari orang-orang terdekatnya. Ron, sahabatnya selama ini, agak cemburu dengan tampilnya Harry sebagai juara, dan mereka sempat tidak berbicara satu sama lain. Hermione percaya bahwa bukan Harry yang memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Sirius yang masih dalam pelarian memperingatkan Harry untuk berhati-hati karena peserta turnamen sangat rentan terhadap kecelakaan. Di tugas pertama, keempat juara diperintahkan untuk mengambil telur emas dari seekor naga, di mana di dalam telur tersebut berisi petunjuk untuk tugas kedua. Harry (dan ketiga juara lain—meskipun tidak diperlihatkan dalam film) berhasil mengambil telur emas tersebut dan lolos dari serangan naga.
Di hari Natal, diadakan Pesta Dansa, dimana para juara diwajibkan memiliki pasangan karena mereka akan melakukan dansa pembukaan. Harry yang mengincar seeker Ravenclaw yang cantik, Cho Chang, ternyata kalah cepat dari Cedric Diggory. Akhirnya Harry ke pesta tersebut berpasangan dengan Parvati Patil, Ron dengan Padma Patil, dan Hermione (yang mengejutkan demua orang) berpasangan dengan Victor Krum, seeker nasional Bulgaria, sang juara Durmstrang.
Tugas kedua adalah menyelamatkan sandera di bawah laut. Sandera Harry adalah Ron, sandera Krum adalah Hermione, sandera Cedric adalah Cho Chang, dan sandera Fleur adalah adiknya, Gabrielle. Fleur tidak bisa menyelamatkan adiknya akibat serangan Grindylow. Harry yang mengira tugas ini betul-betul serius memaksakan dirinya membebaskan Ron dan Gabrielle sekaligus, sehingga ia dipermaklumkan menjadi juara kedua karena ‘akhlak yang baik’.
Setelah tugas kedua, Harry menemukan mayat Barty Crouch, wakil dari Kementrian Sihir untuk Turnamen Triwizard, dan bergegas mendatangi kantor Dumbledore untuk melaporkannya. Sesampainya di sana, Harry diminta untuk menunggu di kantor Dumbledore, dan saat itulah Harry masuk ke dalam Pensieve, membawa Harry ke dalam ingatan Dumbledore bertahun-tahun yang lalu, ketika Kementrian mengadili putra Barty Crouch dengan tuduhan sebagai Pelahap Maut.
Tugas ketiga adalah sebuah labirin, yang telah diberi berbagai rintangan. Piala Api terletak di tengah labirin tersebut. Siapa yang terlebih dahulu menemukan Piala tersebut, dialah yang tampil sebagai juara Turnamen Triwizard. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu, diikuti Krum, dan terakhir Fleur. Dalam tugas ini, ternyata Krum telah berada di bawah Kutukan Imperius, dan ia menyerang siapa saja yang ditemuinya. Ia menyerang Fleur. Cedric dan Harry juga diserangnya, dan ketika mereka tengah menghindari kejaran Krum, mereka telah melihat jalan menuju Piala Api. Cedric terhambat karena belitan tanaman. Sejenak Harry ragu, tapi ia kembali ke Cedric dan membantunya melepaskan diri. Mereka pun sepakat untuk menjadi juara bersama. Ketika mereka menyentuh Piala Api tersebut bersamaan, Harry sadar bahwa Piala tersebut adalah portkey. Sebelum sadar dimana mereka berada, Cedric dibunuh oleh Peter Pettigrew. Ia juga memantrai sebuah patung untuk menawan Harry. Mulailah ritual pembangkitan Voldermort. Dengan kengerian luar biasa Harry menyaksikan Voldermort hidup kembali dan segera bereunifikasi dengan para Pelahap Mautnya yang segera ber-Apparate satu persatu di sisinya. Harry menyaksikan satu persatu mereka membuka topengnya, dan melihat bahwa Lucius Malfoy ada diantara mereka. Voldermort bermaksud membunuh Harry dengan cara duel. Namun ketika tongkat mereka bertemu, terjadilah efek yang sangat langka, yang disebut sebagai Priori Incantatem. Tongkat Voldermort mengeluarkan bayangan orang-orang yang pernah dibunuhnya, termasuk orang tua Harry. Ayah dan Ibu Harry menyuruhnya untuk kembali ke Piala agar dapat kembali ke sekolah. Maka Harry, sambil menyeret tubuh Cedric, kembali menyentuh Piala yang membawanya kembali ke Hogwarts.
Para penonton yang mengira mereka telah mendapatkan Piala bersorak kegirangan, sebelum kemudian berganti dengan jeritan histeris ketika sadar bahwa Cedric Diggory telah menjadi mayat. Harry yang tengah kalut dibawa oleh Moody kembali ke kastil. Dan beberapa saat kemudian terkuaklah rahasia, bahwa ternyata selama ini dia adalah Barty Crouch Jr, yang ditugasi untuk membawa Harry di malam Voldermort bangkit kembali.

Selanjutnya......

Kamis, 24 Januari 2008


Di zaman modern di mana Korea berbentuk kerajaan, pihak istana mendapat kabar buruk: Kaisar mengalami sakit keras dan umurnya tidak lama lagi. Sebagai persiapan, Ibu Suri tidak punya pilihan lain selain mencarikan jodoh bagi putra mahkota Pangeran Lee Shin supaya bisa menggantikan posisi ayahnya.

Yang jadi masalah, Lee Shin sendiri sebenarnya masih duduk di bangku sekolah (ia bahkan mendapat pengawalan ketat saat menempuh pendidikan dan menjadi sorotan dan idaman siswa lain). Salah satunya adalah Shin Chae-kyoung, seorang gadis ceria yang duduk di tingkat tiga jurusan desain.




Namun, kekagumannya berubah akibat sebuah insiden yang justru menunjukkan kesombongan Lee Shin, gadis itu bahkan sempat berangan-angan untuk membalas perlakuan pemuda itu (namun tentu saja ia tidak berani). Tanpa sengaja, di satu kesempatan ia mendengar Lee Shin melamar seorang gadis yang juga bersekolah di tempat yang sama, namun ketika sedang menguping, mendadak ponselnya berbunyi.

Keruan saja Lee Shin dan Min Hyo-rin, nama gadis yang dilamar itu (namun menolak karena ingin mengembangkan karir sebagai penari profesional), langsung keluar tapi untungnya Chae-kyoung langsung mengambil langkah seribu. Keluarga Chae-kyoung sendiri saat itu sedang mengalami masalah keuangan, usaha ayahnya bangkrut dan ibunya harus bekerja sebagai seorang agen asuransi.
Yang tidak diketahui orang-orang, kakek Chae-kyoung ternyata bersahabat dekat dengan almarhum kaisar yang adalah kakek Lee Shin, keduanya bahkan telah sepakat akan menikahkan cucu masing-masing. Keruan saja di tengah kesulitan finansial, kedua orang tua gadis itu senang bukan main ketika beberapa utusan kerajaan datang untuk melamar.

Ketika sampai di rumah (setelah sebelumnya sempat bertemu dan diancam Lee Shin), Chae-kyoung yang melihat tumpukan surat tagihan berjanji pada sang ibu untuk membantu di kemudian hari dengan menjadi seorang desainer terkenal. Di dalam rumah, ayahnya sibuk mencari cincin peninggalan sang kakek, yang ternyata digunakan sebagai ganjalan meja.

Waktu ditunjukkan siapa calon istrinya, Lee Shin kaget luar biasa karena mengenali siapa orang yang dimaksud. Begitu juga dengan Chae-kyoung, yang langsung menolak mentah-mentah bahkan berniat mengembalikan cincin pemberian kerajaan. Di sekolah, Hyo-rin mendengar berita soal lamaran tersebut dari rekannya, dan kaget saat diberitahu Lee Shin kalau pemuda itu sudah punya calon lain.

Sudah berdandan rapi dan memutuskan untuk menyampaikan penolakan, Chae-kyoung akhirnya berubah pikiran ketika rentenir datang dan menyita semua barang-barang termasuk rumahnya. Dengan langkah gontai, ia akhirnya diberangkatkan untuk bertemu Ibu Suri. Apes baginya, saat menunggu sejumlah kecerobohan kembali dilakukan.

Suatu hari, Chae-kyoung harus menyelinap dari para wartawan untuk bisa berangkat sekolah, dan di sana para sahabat baiknya memusuhinya karena dianggap merebut Lee Shin dari mereka. Di hari yang sama, Hyo-rin berangkat meninggalkan Korea untuk mengejar mimpinya sebagai pebalet.

Ketika hendak berangkat, gadis itu bertemu dengan Lee Yool yang baru tiba di Korea tanpa tahu siapa pemuda itu sebenarnya. Memutuskan untuk langsung datang ke istana, kehadirannya disambut hangat oleh Ibu Suri dan semua orang, kecuali Permaisuri yang merasa waswas.

Di sekolah, Chae-kyoung akhirnya kehilangan kesabaran saat Shin menghinanya, namun tendangan kungfu malah membuatnya terjatuh. Ketika dikejar-kejar oleh guru piket, gadis itu bertemu dengan Yool (memutuskan untuk masuk ke sekolah biasa), yang setengah takjub melihat gadis itu melepas celana olah raga didepannya.

Pertemuan kembali dengan Yool membuat Shin gembira, ia akhirnya mengaku kalau motifnya adalah memberi pelajaran pada keluarga kerajaan dengan menyetujui perjodohan, dan sedikit heran ketika sang sepupu menyebut Chae-kyoung sebagai gadis yang manis. Malamnya di istana, pemuda itu diperingati Permaisuri untuk berhati-hai pada Yool — sang “pangeran terlantar” yang dicurigai mempunyai motif lain kembali ke Korea.

Hari pernikahan yang semakin dekat membuat Chae-kyoung resah, dan sebelum pergi, untuk terakhir kalinya ia tidur bersama ayah dan ibunya, yang merasa terenyuh melihat sikap putrinya. Dengan berat, keesokan harinya mereka melepas Chae-kyoung yang tampil begitu cantik dengan pakaian tradisional dan siap dibawa ke istana untuk tinggal di sana.

Selanjutnya......